Jakarta – Mendorong lahirnya agropreneur melalui Joglo Tumiyono, PT Widodo Makmur Unggas (WMU). Bangunan yang di dedikasihkan bagi pengembangan masyarakat, tempat pendidikan dan pelatihan generasi muda sebagai bentuk pengabdian pada bangsa.
Joglo Tumiyono menargetkan 1 juta pengusaha berbasis agropreneur, dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Joglo Tumiyono merupakan salah satu bangunan joglo terbesar du dunia, menempati luas lahan 2,2 hektare di Desa Ngerangan Kecamatan Pegunungan Gunung Merapi, Makam Sunan Bayat lokasi petilasan jalur gerilya pangeran diponegoro dan berdekatan dengan kawasan wisata Umblu Penggok.
“Widodo Makmur Unggas secara spesifik menekankan kepada agropreneur, karena Indonesia adalah salah satu negara agraris terbesar di dunia. Jadi bukan hanya melalui program mentoring dan pendampingan saja tapi memberikan pengetahuan dibarengi dengan praktek nyata di dunia bisnis,” kata DirekturUtama PT Widodo Makmur Unggas, Ali Mas’adi dalam keterangan tertulis di Jakarta Sabtu (7/11/2020).
Selain itu, pembelajaran para entrepreneur muda yang terdidik dan terampil agar siap menjadi pelaku ekonomi berdasarkan minat merea di banding perternakan, pertanian atau pengelolahan bahan makanan. Para entreprenur muda ini akan di didik agar mampu, mengelola bisnisnya dengan baik serta berkelanjutan.
WMU akan memiliki jaringan yang lebih luas, pembentukan agropreneur ini sesuai dengan visi dan misi perseroan. Sebab salah satu dari visi misi WMU adalah jembatan untuk mendukung kesejahteraan peternakan dan petani Indonesia, hal tersebut diterjemahkan menjadi agropreneur.
Kehadiran program ini menjawab tantangan atas ledakan bonus demografi anak muda yang produktif, dilengkapi dengan fasilitas – fasilitas penunjang untuk mewujudkan tujuan utamanya. Melalui Joglo Tumiyono, Perseroan ingin berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional sehingga bisa menciptakan peluang – peluang bisnis dan juga mengurangi kemiskinan.
“Jadi kami berharap untuk berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi nasiona dengan cara menciptakan peluang bisnis, mengurangi kemiskinan dan harapannya bisa menjadi milestone untuk ekonomi Indonesia yang lebih baik di masa depan,” jelas Ali.