Jakarta- Film yang telah tayang di bioskop pada bulan April 2021 ini mengambil potret nyata kehidupan wanita hamil dan anak-anak langsung di dalam penjara, tepatnya di beberapa kota besar di Indonesia.
Hal tersebut sangat diapresiasi oleh Kantor Hukum Immanuel Sitanggang & Partners dan juga selaku Anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Pemprov DKI JAKARTA karena ditayangkannya Film Dokumenter Invisible Hopes Mengangkat Potret Narapidana perempuan Hamil dan Anak yg terlahir di Dalam Penjara.
Kisahnya mengangkat potret kehidupan para wanita hamil serta anak-anak yang lahir dan hidup di dalam penjara dan minimnya pemberdayaan perempuan di lembaga permasyarakatan Begitu juga dengan pemenuhan hak anak yang masih terabaikan di lapas.
“Film ini merupakan karya seni yang dapat meningkatkan kepedulian masyarat dan dapat menjadi bahan diskusi bagi para pemangku kepentingan untuk bersinergi memenuhi hak serta melindungi perempuan dan anak di lembaga pemasyarakatan. Sekaligus menjadi perhatian pemerintah untuk menciptakan langkah yang lebih baik untuk wanita hamil dan khususnya anak-anak yang terpaksa lahir serta tinggal di dalam penjara,” ujar Immanuel Sitanggang.
Film tersebut juga sebagai Suatu informasi kepada masyarakat untuk mengetahui bahwa ada kehidupan yang tak terlihat dan kerap dilupakan di dalam penjara bahwa ada anak yang lahir dan hidup di balik jeruji besi.
Sebagaimana UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.
Bahwa Negara menjamin kesejahteraan tiap warga negaranya, termasuk perlindungan terhadap hak anak yang merupakan hak asasi manusia;
bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
bahwa anak sebagai tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa memiliki peran strategis, ciri, dan sifat khusus sehingga wajib dilindungi dari segala bentuk perlakuan tidak manusiawi yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia;
Saat pemutaran film tersebut Lamtiar Simorangkir sebagai Sutradara menyampaikan bahwa tergugah
Karena banyak anak yang lahir dan dibesarkan dalam penjara, yang membuatnya sangat kaget. Karena kondisi itu sangat tidak adil. Karena Anak-anak itu harus hidup bebas dan bahagia, mendapatkan haknya sama seperti anak lainnya, sama seperti kami waktu kecil. Itu yang mendorong Lamtiar membuat film Invisible Hopes.
Lamtiar Telah mampu mengangkat tema tersebut Sesuai fakta yang memperlihatkan cukup banyak anak-anak yang lahir di dalam penjara.
“Semoga film ini dapat dipakai untuk alat raising awareness, untuk bahan diskusi supaya ada sebuah solusi yang lebih baik bagi anak-anak dan ibu hamil dalam penjara,” ujar Lamtiar.